Dorong Kebangkitan ASEAN, Rektor UNP Lantik Pengurus Pusat Kajian Indo-Pasifik

Padang — Universitas Negeri Padang (UNP), Sabtu (17/11) resmi membentuk Pusat Kajian Indo-Pasifik ditengah perubahan geo-politik dan geo-ekonomi serta dinamika kawasan ASEAN (Negara-negara Asia Tenggara) yang mengalami perkembangan perluasan Asia Timur, Asia Pasifik dan Indo-Pasik.

“UNP merespon kerjasama dengan Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Kawasan Asia Pasifik di Afrika, Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kemenlu RI maka seyognya UNP memiliki Pusat Kajian Indo-Pasifik dan Alhamdulillah hari ini (Sabtu–red) pengurusnya dikukuhkan,” ungkap Rektor UNP, Prof Ganefri, Sabtu (17/11) dalam pidatonya saat kuliah umum dengan tema “Perkembangan Terkini Indo-Pasifik”.
Dikatakan Rektor Prof Ganefri, keberadaan Pusat Kajian Indo-Pasifik menjadi penting dalam menjembatani visi dan misi UNP untuk menjadi Universitas Unggulan di Kawasan Asia Tenggara. Pusat Kjian Indo-Pasifik berfungsi dan dapat digunakan sebagai sarana membangun bangsa yakni melalui kajian kajian yang intens.

Dorong Kebangkitan ASEAN, Rektor UNP Lantik Pengurus Pusat Kajian Indo-Pasifik

Selain itu, ditambahkannya, kehadiran PK Indo-Pasifik dapat dimanfaatkan dalam membangun konektifitas, memilah dan menyaring berbagai proyek asing yang dapat mnguntungkan dan mrugikan bangsa, sebagai sarana dalam memberikan masukan, baik itu kepada Pemprov Sumbar maupun pemerintah pusat dalam menciptakan kebijakan terkait investasi asing, dan dalam menciptakan dan melatih tenaga kerja berkualitas, menciptakan kebijakan dan memanfaatkan peluang agar menguntungkan semua pihak dan elemen masyarakat.

Adapun pengurus PK Indo-Pasifik yang dilantik oleh Rektor UNP adalah Yetty Zainil, PhD (Ketua), Azmi Fitrisia, PhD (Sekretaris), dan Yukon Putra, M,Si (Ketua Sekretariat) serta 12 anggota lainya, diantarnya Muslim B, M,Pd, dengan penanggungjawabnya Wakil Rektor 4, Prof Syahrial Bakhtiar.

Dorong Kebangkitan ASEAN, Rektor UNP Lantik Pengurus Pusat Kajian Indo-Pasifik

‘UNP-Kemenlu RI Tekan MoU’ Terkait kuliah umum dengan nara sumber Kepala BPPK Kemenlu RI, Siswono Pramono, PhD yang berlangsung di Gedung Serbaguna Fakultas Teknik UNP itu, turut hadir para Dekan dan Wakil Dekan, Kepala Biro, Lembaga, dan UPT beserta para civitas akademika selingkungan UNP.

Dorong Kebangkitan ASEAN, Rektor UNP Lantik Pengurus Pusat Kajian Indo-Pasifik

Pada kesempatan kuliah umum itu, Siswono Pramono menyampaikan sorotanya kehadiran Padang dan Ranah Minang yakni kenapa menjadi penting. Siswono menyebutkan Ranah Minang menjadi harapan besar bagi bangsa Indonesia bertolak dari sejarah yang telah membuktikan banyaknya tokoh besar penggagas bangsa, lahir dari bumi Nusantara yang satu ini (Ranah Minang–red).

Selain itu diungkapkannya, kondisi dan letak geografis Kota Padang yg strategis dengan alam bahari menjadi alasan penting terkait didirikannya PK Indo-Pasifik dan pengembangannya kedepannya.

“Kami tidak menghendaki PK Indo-Pasifik sebagai pusat kajian yang biasa-biasa saja, tetapi hendaknya UNP dapat menangkap peluang bekerjasama dengan Kemenlu dapat dimanfaatkan kedepannya secara baik,” ujar Siswono Pramono di hadapan seratusan mahasiswa dan civitas akademika UNP lainnya.Siswono Pramono menuturkan, beberapa pengamat menilai istilah Indo-Pasifik mewakili pendekatan baru untuk mengelola atau membendung kebangkitan China.

Sebelumnya usai pidato Rektor UNP, Prof Ganefri dilakukan penandatanganan MoU UNP dengan Kemenlu RI yang dalam hal ini diwakili oleh Kepala BPPK, Siswo Pramono,PhD. (Humas UNP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *